Seperti diketahui, PWRI beranggotakan pensiunan pegawai negeri sipil dan pegawai BUMN dari seluruh Indonesia. Dengan adanya pengukuhan tersebut, sekaligus menempatkan P2Tel sebagai organisasi pensiunan yang anggotanya paling menguasai seluk beluk masalah penggunaan teknologi IT. Dalam rangka hubungan antar manusia di seluruh Indonesia.
Alhasil, walau mereka pensiun tetapi pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola masalah IT. Yakni, perangkat lunaknya, perhubungan antar manusia dan antar lembaga masyarakat di seluruh Indonesia akan tetap melekat.
Pengukuhan langsung dilakukan Ketua Umum PB PWRI Haryono Suyono, didampinngi Sekjen Progo Nurdjaman, Ketua Kerta Masni Rani Muchtar, serta pengurus Pusat PWRI lengkap dan pengurus P2Tel lengkap ditambah utusan daerah dari Jakarta dan Tanggerang.
Pada kesempatan itu, Ketua P2Tel Setyanto P Santoso, yang mantan Dirut PT Telkom di Bandung, dengan semangat menyala menyatakan, P2Tel telah memperjuangkan agar anggotanya tetap bersemangat ikut serta dalam pembangunan. Baik dalam kapasitas pribadi menjadi pengusaha atau aktif dalam oraganisasi kemasyarakatan di sekitar tempat tinggalnya.
“Secara organisastoris mereka memperjuangkan, agar dana pensiun yang diterima anggota cukup untuk melanjutkan hidup di hari tua, serta mengentaskan pendidikan dan mengantar anak-anak mereka mandiri,” tuturnya.
Lebih lanjut dikemukakannya, secara gotong royong mereka telah mengadakan berbagai program. Antara lain bedah rumah keluarga prasejahtera, agar layak huni di hari tua.
Program ini sangat menarik, sehingga usai Ketua Umum PB PWRI mengukuhkan P2Tel sebagai warga PWRI, pengurus langsung diminta untuk menugaskan anggotanya. Agar diperbantukan pada Kantor Pusat PWRI, guna membenahi perangkat Komuniksai internet.
Sehingga, sambungan ke semua cabang dapat berjalan lancar. Selain itu, OPI P2Tel diundang mengembangkan perangkat lunak IT, yang dapat diperbantukan kepada Kepala Desa atau perangkat pendamping dari PWRI di desa.
Guna membantu komunikasi antar petugas desa dan Kementerian Desa PDTT atau antara aparat desa dan pendamping dari PWRI, berhubungan dengan jaringan pembangunan lainnya di tingkat kabupaten atau kecamatan. Bahkan, mengembangkan penjualan produk dengan sistem online ke seluruh penjuru dunia.