Pada hari Sabtu tanggal 5 Maret 2022, penulis pukul 10.50 WIB memirsa liputan Televisi Al-JAZEERA yang berjudul, “China Exports Directly From Shanghai Through North Sea (Laut Kutub Utara) To Norwegia.” Ditayangkan Kapal Pemecah Es China sedang berlayar di Laut Es itu. Dan China menjadi Investor Terbesar di Negara Es, Norwegia!
China memperlihatkan kepada Dunia, “Dahulu pada abad pertengahan, yakni tahun 700-an, Marcopolo seorang Warga Negara Italia dengan berjalan kaki, nekat sampai ke China. Dan, dialah yang mengangkut mie dari China, yang kemudian menjadi Spaghetti di Italia”.
Pada tahun 1945, China menjadi negara Komunis dan mulai merangkak membangun negaranya. Dan penulis terperanjat, sekarang hanya Kapal China yang bisa menjelajah lautan Es di Kutub Utara.
Sebelum China menguasai teknologi Kapal Laut yang bisa menjelajah Lautan Es, maka untuk mengekspor hasilnya, seperti tekstil, mereka terpaksa menjelajah jalan laut yang panjang. Mulai dari Shanghai, lalu berlayar ke Selatan menjelajah Laut China Selatan, melalui Singapura, kemudian melalui Selat Malaka, Laut Hindia, melewati Afrika Selatan, lalu terus ke Eropa.
Sekarang dengan teknologi Kapal Pemecah Es, maka China bisa memenangkan persaingan dalam penjualan tekstil, karena ongkos transportasinya menjadi lebih murah dengan teknologi Kapal Pemecah Es.
Penulis membatin, seandainya saja kita orang Indonesia pandai mensyukuri nikmat Allah SWT atas banyak sekali produk barang yang secara mutlak berdasarkan karunia Allah kepada Indonesia.
Barang-barang, seperti Genjer, yang tumbuh sendiri, daunnya bisa dibuat menjadi sayur, dan atau “Keripik Genjer”. Demikian pula dengan gadung, yang secara alami, sudah bisa dibuat menjadi, “Keripik Gadung”. Dan gadung ini, tumbuh secara liar di hutan-hutan Indonesia, dan sebagainya, dan seterusnya.
Penulis sangat takut sekali, nanti orang luar negeri yang akan memanfaatkan produk-produk barang-barang Indonesia yang secara alami, yakni sebagai barang yang memiliki Absolute Advantage (Karunia Alami), barangnya tinggal direbus, atau digoreng, sudah bisa hasilnya di ekspor ke seluruh dunia.
Marilah kita memulai sebelum terlambat untuk mensyukuri karunia Allah SWT, yakni yang berupa, “Keberuntungan Mutlak” (Absolute Advantages). Masih lebih baik terlambat, dari pada nanti diambil oleh orang luar negeri. Semoga Allah ridho. Amin.
Menjelang Bulan Ramadhan 1443 H
Sumber: sinarharapan.co