Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Blora mengukir sejarah di bulan Ramadan 1443 Hijriah dengan menyalurkan paket sembako dari BAZNAS dan Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto.
“Barangkali menjadi sejarah baru untuk yang pertama kali di saat minggu terakhir bulan Ramadan 2022,” kata Ketua PWRI Kabupaten Blora H. Bambang Sulistya, Rabu (27/4/2022).
Hal itu disampaikan karena pada Senin (25/4/2022) suasana baik di dalam kantor maupun di halaman kantor Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Blora berubah seperti suasana “Pasar Sembako Tiban”.
“Di halaman telah dipenuhi para kaum duafa yang akan menerima bantuan sembako dari Baznas Kabupaten Blora dan lebih dari 25 buah mobil dan becak yang siap antri mengambil paket sembako sebanyak 800 buah dari bapak Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto,” ungkapnya.
Sementara di ruang pertemuan dipenuhi tumpukan paket sembako yang akan didistribusikan ke 29 titik penyaluran yang tersebar diseluruh pengurus PWRI Kecamatan dan keluarahan Kabupaten Blora.
Selain itu hadirnya para perwakilan penerima bantuan dan tenaga pengakut untuk mengambil jatah bantuan paket sembako, masih ditambah kedatangan peserta rapat para pengurus PWRI Kabupaten, Kecamatan dan Kelurahan.
Dalam suasana hingar-bingar dan hiruk pikuk itu ternyata tidak menimbulkan sumbu pendek dan kegaduan yang berujung timbulnya tawuran atau saling menghujat.
“Namun yang terjadi justru sebaliknya saling sapa yang disertai gelak tawa penuh nuansa persaudaraan dan kekeluargaan.Itulah gambaran suasana penyaluran bantuan paket sembako baik dari Baznas maupun dari bapak Komjen Pol Agus Andrianto untuk kaum duafa,” jelasnya.
Kemudian setelah selesai penyaluran bantuan tersebut dilanjutkan rapat konsulidasi para pengurus PWRI Kabupaten, Kecamatan dan Kelurahan dalam menyambut dan merayakan Idulfitri 1443 Hijriah.
Dalam mengawali sambutan, Bambang Sulistya meminta kepada seluruh peserta rapat yang hadir agar dalam menghadapi situasi sulit seperti saat ini kita tetap sabar dan pandai bersyukur atas nikmat dari Allah yang kita terima saat ini.
Kemudian, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andianto atas bantuan paket sembako semoga berkah dan amanah.
Di samping itu, juga berpesan kepada seluruh pengurus PWRI Kabupaten, Kecamatan dan Kelurahan agas dapat menyalurkan bantuan paket sembako kepada orang berhak atau orang yang kurang beruntung.
“Tema dalam rapat konsolidasi adalah NKRI HARUS MUKTI. Mengapa tema tersebut saya pilih karena disaat ini banyak berita hoaks dan negatif yang dapat menggerus rasa Kebangsaan kita,” tegasnya.
Menurut mantan Sekda Blora itu, ada kesan persatuan dan kesatuan kita mulai rapuh dan perlu kita revitalisasi menjadi motivasi dan inspirasi dalam kehidupan sehari-hari.
Mukti, lanjutnya, dalam kamus Bahasa Indonesia memiliki arti yang beragam bisa berhasil, berani, bahagia dan makmur.
“Sehingga dalam hal ini saya memiliki dan menitipkan sebuah harapan kedepan Negara Kesatuan Republik Indonesia harus Mukti (Makmur) karena memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang taat beribadah,” terangnya.
“Untuk mewujudkan hal tersebut saya teringat petuah KH Abdullah Gymnastiar atau yang dikenal Aa Gym yang dikenal sebagai seorang pendakwah, penyanyi, penulis buku, pengusaha dan pendiri pondok pesantren Daarut Tauhiid di Bandung,” tambahnya.
Slogan spiritual “mulai dari diri sendiri,mulai dari yang terkecil dan mulai saat ini untuk berbuat kebaikan”.
“Sehingga sejalan dengal tersebut saya mengajak mari mulai dari kita masing masing sebagai warga negara yang baik harus mau menanamkan semangat bersama kita bisa dengan mengimplementasikan Akronim NKRI dalam kehidupan nyata,” paparnya.
Mulai dari huruf, N-Niat baik harus mendasari dalam setiap melangkah dan berkiprah serta selalu memberi manfat kepada orang lain hendaknya menjadi motivasi diri kita dalam hidup dan kehidupan di masyarakat.
Mulailah diyakini bahwa kegiatan berbagi/sedekah/kepyur menjadi kebutuhan hidup kita dan merupakan tindakan mulia yang sangat disukai Tuhan yang Maha Kuasa.
“Ingat masih banyak saudara saudara kita yang belum beruntung berada disekitar lingkungan kita yang perlu mendapatkan uluran tangan,” jelasnya.
Demikian pula melalui momentum bulan Ramadan stop menebarkan berita hoaks, budaya ngerumpi apalagi provokasi dengan menebar berita sara dan anti toleransi.
Selanjutnya huruf K-Komitmen kita adalah Kita semua saudara sebangsa dan setanah air Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
“Kalau dalam lingkup saat ini kita saudara dalam keluarga besar Persatuan Wredatama Seluruh Indonesia,” sambungnya.
Oleh karenanya, ciptakan rasa kekeluargaan, persaudaraan, kebersamaan dan senasib sepenanggungan dengan semangat untuk saling Asih (mengasihi,menyayangi dan mencintai), Saling Asah (menajamkan kemajuan dan mengasah akal,rasa,dan karsa) Saling Asuh (membimbing, ngemong dan tenggang rasa).
Kearifan budaya lokal tersebut memiliki nilai moral kebaikan dalam membangun keguyuban, kerukunan dan kebersamaan dalam kehidupan di masyarakat.
R-Rajinlah melakukan silahturahmi kepada siapapun terutama bersilahturahmi kepada kaum duafa. Ketika sedang bersilahturahmi niat kita untuk beribadah. Kunci dalam bersilahturahmi kita harus banyak mendengar, banyak memuji apalagi bisa memberi solusi dan jadikan hikmah yang akan membawa berkah.
“Hurup terakhir, I-Ingat sebuah sesanti bersatu kita teguh berselisih kita runtuh,” tuturnya.
Untuk itu hindari statemen atau pernyataan negatif dan tumbuhkan semangat “Bhinneka Tunggal Ika” agar menjadi perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia.
“Akhirnya kita sangat berharap bulan Ramadan 1443 H menjadi modal dan spirit tumbuhnya semangat kebangsaan NKRI HARUS MUKTI,” kata Bambang Sulistya.
Sumber: infopublik.id