Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, H. Bambang Sulistya menyampaikan bahwa ungkapan mudik itu berkah ternyata telah mengilhami sikap dan tindakan selama mengikuti dinamika mudik di kampung.
“Ibaratnya mengimplementasikan peribahasa di zaman saya duduk di bangku sekolah dasar sambil menyelam minum air. Itulah realita yang saya lakukan kesempatan mudik untuk menimba pengalaman dari salah satu saudara sendiri yang kreatif dan tegar mengelola Agribisnis Burung Puyuh Petelur di Desa Cepogo Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara,” jelasnya, di Blora, Sabtu (7/5/2022).
Yang dimaksud adalah Hj Sri Ismiyati Sasmito, seorang Sarjana Pertanian, motivator dan dinamisator penggerak desa di bidang wirausaha.
Saat ini, menurut Bambang Sulistya, selain berkiprah dalam bidang pertanian juga bergerak malang melintang kewirausahaan beternak burung puyuh petelur.
Ternak burung puyuh sudah dijalani sejak 2006 dan secara khusus pernah berguru ke Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, di tempatnya Slamet Wuri, seorang pakar dan praktisi burung puyuh sekaligus selaku Ketua Asosiasi Peternak burung Puyuh Indonesia.
“Ini kesempatan yang bisa menjadi peluang usaha bagi anggota Wredatama di Blora, warga Blora, juga bagi generasi muda,” ucap Bambang Sulistya yang juga mantan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Blora.
Sementara itu, Hj Sri Ismiyati yang akrab disapa Mbak Mamiek dan punya hobby membaca memenceritakan awal mula memutuskan untuk bisnis ternak burung puyuh petelur yang dikenal dengan nama latin Coturnix, coturnix japonica.
Karena termotivasi sebuah tulisan yang berjudul “Si mungil yang menguntungkan” dan menginformasikan mengapa burung puyuh (Si mungil) semakin digemari dan dibudidayakan oleh masyarakat.
Dijelaskan, selain daging dan telurnya sebagai sumber protein hewani yang dapat dikonsumsi serta Kotoran dapat dijadikan pupuk kandang dan untuk makanan ikan.
Burung Puyuh juga memiliki beberapa keunggulan yang dapat memberi keuntungan dalam berwirausaha.
Di antaranya, untuk memulai beternak burung puyung tidak dibutuhkan modal besar dan lahan yang luas namun dapat memberikan tambahan penghasilan tiap hari sebagai usaha sampingan.
Sebagai unggas penghasil telur burung puyuh mulai bertelur saat berumur 45 hari dan masa produktif puyuh berlangsung sekitar 18-24 bulan.
“Telur dan daging puyuh disukai oleh masyarakat dan pengusaha kuliner selain rasanya lezat juga mengandung gizi cukup tinggi,” ungkapnya.
Harga telur puyuh cenderung naik dari waktu ke waktu dan pembayaran produk telur selalu dilakukan secara tunai.
“Dan dibanding dengan unggas lainnya burung puyuh tidak terlalu banyak mengindap penyakit. Vaksin yang diberikan cukup ND-Lasota dan AI,” jelasnya.
Berdasarkan pengalaman mbak Mamiek selama ini untuk beternak puyuh skala rumah tangga sebagai usaha sampingan disarankan 1000 ekor.
Dibutuhkan beaya modal awal Rp 18 juta untuk beaya kandang, bibit puyuh dan cadangan pakan sampai puyuh bertelur 80 %.
Penghasilan bersih yang diperoleh setelah burung puyuh bertelur 80% tiap bulan bisa mendapat keuntungan sebesar Rp2 jt dengan masa pruduktif selama 18 bulan.
Untuk BEP (Break even point) atau titik balik modal usaha ternak puyuh membutuhkan waktu 8 bulan.
Sehingga setelah dari 8 bulan modal kita kembali dan sudah dapat meraup keuntungan murni dari usaha tani puyuh sebanyak 1000 ekor.
Untuk mendukung keberhasilan Agribisnis burung puyuh petelur ada beberapa faktor yang sangat penting untuk menunjang kelancaran produksi telur puyuh antara lain, pertama kandang selain sebagai tempat hidup dari burung puyuh kandang juga sebagai tempat produksi telur.
Oleh karena itu kadang puyuh dibuat senyaman mungkin bagi burung puyuh, tempat kadang jauh dari keramain supaya tidak menimbulkan stres dan isi kandang jangan terlalu padat untuk kandang seluas 1 meter persegi dapat diisi burung puyuh sebanyak 40 ekor.
Kedua, pakan puyuh memiliki kandungan nutrisi bergizi sesuai dengan anjuran.Per hari puyuh dewasa siap telur membutuhkan pakan sebanyak 20 gram per ekor.
Pemberian pakan diberikan sekali pada saat pagi hari dengan jumlah cukup dan pemberian air minum tersedia setiap saat.Ketiga bibit puyuh petelur harus dipastikan memiliki kualitas yang baik.
Mengingat bibit puyuh kelak akan menentukan sekali keberhasilan usaha tani ternak burung puyuh.
Selanjutnya, keempat, faktor pemeliharaan utamanya dalam pengendalian penyakit dan tersedianya vitamin yang cukup.
Guna mendukung suksesnya berusaha ternak burung puyuh Hj Mamiek siap memberi bimbingan baik langsung, diundang ke lokasi pengembangan ternak puyuh maupun komunikasi melalui daring.
Langkah itu sebagai wujud dalam rangka mengamalkan dan membumikan keimanan.
“Dalam situasi sulit seperti saat ini memang dibutuhkan usaha terobosan yang mampu memberikan tambahan penghasilan untuk menompang kehidupan rumah tangga,” tambah Bambang Sulistya..
Salah satu solusi adalah dengan cara mengembangkan usaha agribisnis Burung puyuh petelur.
Karena dari sisi permodalan tidak membutukan modal yang besar, kemudian sisi pemeliharaan mudah dilakukan dan dari sisi bisnis sangat menguntungkan sebagai usaha sampingan.
“Semoga ungkapan pengalaman mudik 2022 ini mampu memberi spirit kehidupan dan inspirasi kepada siapapun yang ingin menggapai kehidupan yang lebih baik dan sejahtera,” tutur mantan Sekda Blora itu.
Sumber: InfoPublik.id